![]() ![]() ![]() Tatalaksana diare cair akut dalam naskah lengkap Kongres Nasional III Badan Koordinasi Gastroenterologi Anak Indonesia. Hal ini memunculkan hipotesis bahwa selenium memegang peranan dalam proses penyembuhan diare akut Pada diare terjadi defisiensi selenium yang dapat meningkatkan stress oksidatif dan menurunkan differensiasi dan proliferasi sel T dan menurunkan toksisitas limfosit T. Selenium yang mengandung enzim gastrointestinal glutathione peroxidase (GPx2/ GPx GI) yang paling banyak ditemukan dalam mukosa epitel traktus gastrointestinal. Penyakit gastrointestinal dinilai sebagai suatu stress oksidatif. Penelitian mengenai zink telah banyak diketahui, namun hanya sedikit penelitian tentang mikronutrien yang lain seperti selenium yang diduga juga terlibat dalam proses diare akut. Penelitian mendapatkan bahwa defisiensi mikronutrien tertentu dapat berhubungan dengan penyakit diare. Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang komprehensif dan rasional. ![]() Di Indonesia, dilaporkan tiap anak mengalami diare sebanyak 4 episode per tahun dengan angka kesakitan dan kematian masih tetap tinggi. Menurut Riset Kesehatan Dasar yang diselenggarakan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, berdasarkan penyakit menular, diare menempati urutan ketiga setelah tuberkulosis dan pneumonia. Diare masih merupakan penyebab kematian utama pada bayi dan anak di Indonesia. Umumnya episode diare adalah akut, bila berlangsung lebih dari 14 hari disebut diare persisten. Diare cair akut merupakan salah satu manifestasi gangguan fungsi saluran cerna. ![]()
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |